ane beberapa bulan yang lalu beli buku jiwo j#ncuk sama Republik #Jancukersnya mbah Sujiwo Tejo. awalnya ane tau tentang mbah Jiwo ini tuh dulu banget, pas lagi jaman-jamannya jualan susu. ceritanya kan ngiklanin jualan susu lewat twitter, nah waktu itu dikasih tau buat ngefollow mbah Jiwo. twitnya emang makjreng, recommended banget buat di follow.
ane sebenernya lagi ngoleksi bukunya, atau minimal ya baca semua deh meskipun minjem hehe. ada yang punya ga? ane pinjem sih,
sampe sekarang, mbah jiwo masih tetep rajin ngetwit. mbah bilang kalo dia ngetwit itu ya sebagai dalang modern, yang cara nyampein ide dan gagasan ga cuma lewat kelir wayang, ngikutin generasi modern jadi lewat twit. gitu, bukan alay2an nyampah hehe
tiap mbah jiwo ngetwit, biasanya mbah jiwo itu ngetwit dengan hashtag #talijiwo. kalo mau tali jiwo khas dar mbah jiwo tedjo, klik aja disini coy nih disini klik aja ayo buruan :3
buat yang belum mudeng, baca aja dulu talijiwonya. kalo punya twitter, di favorite aja dulu. dibaca, ntar lama2 pasti tau deh maksudnya mbah jiwo apa.
bocoran: mbah jiwo kalo ngetwit #talijiwo, pasti nulis Kekasih pake 'k'-nya kapital. misal ini :
Ada guguran sayap capung pada tiap jejak kakimu di laut pasir, Kekasih, sampai tak kuasa lagi aku terbang menggapaimu ..#talijiwo
kalo yang dibawah ini mah bikinannya ane sendiri talijiwonya. hehe baca aja deh, biasanya si ane posting di fb, tapi ini ane jadiin satu. ntar ane update terus kalo ada inspirasi buat bikin talijiwo sendiri...
Di pemakaman berkalang
senja kau tunduki nisan seakan aku yang telah tiada, gadis, walau yang mati itu
baru nyaliku
Tahukah kau manusia
paling tak berperasaan di muka bumi? Dia yg jauh dr pujaannya saat hujan tp tak
ia tulis satupun puisi--reminder *editantalijiwo
Malamku malam memadu
menuai senyummu, gadis, di fajarmu ku berlabuh--*semacam talijiwo
bola pingpong dimana pun
sama, gadis, sama seperti 360 derajatlah kebingunganku jika kau
hilang--*semacamtalijiwo
Ladang pun dimanapun
sama, gadis, disanalah aku menimba sumur senyum samar semarakmu
Shubuh melumpuhkan
tubuhku, gadis, sampai ketika siluetmu menyiletkan luka ketika fajar tiba
Dalamnya malam, apakah
kau tau, gadis? kuteriakkan pagi selagi malammu menemaramkan gumaman
Bagiku mandi tidak ada
gunanya, gadis, semenjak peluhku menyatu dengan tangismu, akan ku seka dengan
apa air suci tiu?
Mana yang harus ku syukuri,
gadis, melihat senyummu atau jingga senja itu?
Kampus ini begitu luas,
gadis, luasnya begitu mengecilkan nyaliku
Ketika ak menciptakan
rasa nyaman untukmu, apakah ak telah lalai dan durhaka kepada sang Pencipta,
gadis?
Lalu biarkanlah rambutmu
tergerai, gadis, karena angin itulah jemariku
Meskipun diam, gadis,
suaramu cukup keras di kepalaku
Ku petikkan melodi, gadis, ku ketikkan detak detik rindu semu yang
menjemukan
Di lembutnya malam kau
terjaga, gadis, karena fajarku hanya meninabobokanmu
Ketika kau bertanya
siapakah yang kusebut gadis, wahai gadis, akankah kau mengorek kebenaran dariku sebenarbenarnya benar?
Langit malam dimanapun
sama, gadis, begitu pekat ingatanku tentang senyumanmu
Debat dimanapun sama,
gadis, disanalah kita mencari menelaah mengolah justifikasi hubungan kita
senjaku memuramkan,
gadis, ketika fajar temaram surammu bermalam
Jadi untuk apalah aku
membeli kamera, gadis, karena senyummu selalu ada di frameku
Kuteriakkan malam, gadis,
supaya pagimu tak terusik siang menyengat
Kau ambil senapan itu,
gadis, buru memburu cemburu jadi permainanmu
Buanglah pisaumu, gadis,
sikapmu itu pun sudah cukup untuk menyayatku
Dunia begitu luas, gadis,
tapi bagiku hanya seluas layar LCD saat menatapmu
Dibalik daun ku sembunyi,
gadis, karena anginmu akan membawaku turun ke tanah, membumi jiwa
Entahlah gaharu atau
cendana, gadis, ugaharimu selalu membahana
Kau tabrak gerimis,
gadis, miris tetap mengiris walaupun kuat berkutat didalam malam
Selalu berpuisilah,
gadis, sastra mana yg lebih menyentuh dibanding guraumu di senja lalu
Ketika kata tak
kuketikkan, gadis, senyum-senyum memilukan
talijiwo emang bisa benar ngikat jiwa ya ..hehee
ReplyDeletebasalintoo.blogspot.com