Searching...
January 19, 2012

Picking up the right phone for you


Beberapa orang yang suka gadget (termasuk aku) bilang kalau gadget yang kita miliki melambangkan diri kita. Gadget lebih kasarnya sama kaya baju, apa yang kita pakai ikut mencerminkan diri kita seperti apa. Budaya kita memang seperti itu dari dulu. Kita mencitrakan diri kita lewat apa yang kita miliki. Selalu begitu.
Mungkin budaya ini tidak sepenuhnya salah. Toh sampai sekarang tidak ada gerakan atau sub-budaya yang menentang budaya seperti ini. Budaya pencitraan lewat apa yang kita miliki terus saja menjadi tolok ukur kita. Sekali pandang terhadap apa yang dimiliki dan dikenakan seseorang, itulah citra dirinya.
Apa yang terjadi sekarang adalah pencitraan menjadi suatu prioritas semua orang. Kebutuhan untuk merasa ada di dalam bagian masyarakat mungkin membuat hasrat ini dijadikan hal utama. Ambil contoh aja fenomena smartphone Android yang lagi trend di sekitar kita sekarang. Semua orang ingin memiliki smartphone tersebut, atau mungkin yang ‘menyerupai’ smartphone tersebut. Memiliki android bakal memunculkan citra ‘canggih’ atau ‘internet is my lifestyle’. Jika memiliki citra seperti ini, maka di era teknologi seperti ini, anda akan merasa ada.

Tapi, kalau kita tengok lebih jauh nampaknya ada yang salah. Pada awalnya kita berpikir kalau kita ingin membuat citra tertentu dengan apa yang kita miliki. Kenyataan yang ada berkata lain.
Orang-orang yang mengikuti trend android itu, tiap dari mereka memiliki smartphone. Smartphone yang begitu canggih, begitu rumit dan begitu mewah. Namun tiap pengikut trend itu, mereka di’kekang’ oleh smartphone mereka sendiri. Tidak semua pengguna smartphone itu ‘smart’. Lebih sering kita temukan orang-orang itu pada pernyataan ‘aku gatau fitur yang ini buat apa’, ‘aku gatau caranya buat pake fitur ini’ atau ‘udah ah yang penting bisa buat sms sama telfon, gausah ribet’.
Bila melihat orang yang seperti itu, aku menjadi tertawa geli. Apakah pengguna smartphone itu begitu bodohnya? Sinis di dalam hati, kemudian aku menyimpulkan pengguna smartphone itu kebanyakan bodoh.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!